Desas-desus Ketegangan Antara Trump dan Netanyahu di Tengah Upaya Damai di Timur Tengah
Zona Today - Tersiar kabar bahwa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menghentikan komunikasi langsung dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Langkah ini muncul di tengah kekhawatiran Gedung Putih bahwa Israel bisa mengganggu rencana kunjungan diplomatik Trump ke kawasan Timur Tengah.
Sumber NBC mengindikasikan bahwa ketegangan antara kedua pemimpin meningkat, terutama karena perbedaan pandangan mengenai arah kebijakan di Timur Tengah, khususnya seputar konflik di Jalur Gaza. Ketegangan ini juga diperkuat oleh kesepakatan yang kabarnya telah tercapai antara Amerika Serikat dan kelompok Houthi di Yaman. Trump diduga berusaha meredakan konflik kemanusiaan di Gaza sebagai bagian dari agendanya saat kunjungan ke kawasan yang penuh risiko, dimulai pada hari Selasa.
Trump menentang rencana Netanyahu untuk memperluas operasi militer di Gaza. Menurut laporan, Trump menilai langkah tersebut tidak produktif dan justru akan mengganggu strategi besarnya untuk kawasan tersebut.
- Pimpinan Senior Hamas Tinggalkan Kairo Usai Pembicaraan Gencatan Senjata,0
- Eliano Reijnders Cetak Gol Bawa PEC Zwolle Menang 2-1 atas Willem II0
- Mahasiswa Asing di AS Gelisah di Tengah Tekanan dari Trump0
- Trump Dorong Gencatan Senjata Sementara 30 Hari di Konflik Ukraina0
- Kemkomdigi Menjadi Kontributor Terbesar PNBP Kementerian/Lembaga di Kuartal I-20250
Sementara itu, Netanyahu semakin tidak puas dengan pendekatan pemerintahan AS terhadap Iran. Ketegangan ini diperburuk oleh negosiasi nuklir yang sedang berlangsung dan kesepakatan terbaru antara Washington dan kelompok Houthi yang berafiliasi dengan Iran. Dalam kesepakatan itu, AS setuju menghentikan serangan udara sebagai imbalan atas penghentian serangan maritim oleh Houthi.
Situasi ini memicu pertanyaan apakah Amerika mulai menekan Israel untuk meredakan ketegangan di kawasan. Trump bahkan memecat Penasihat Keamanan Nasional, Mike Waltz, pada Mei lalu, karena dianggap mencoba mengganggu upaya diplomatik dan memicu konflik dengan Iran. Beberapa pengamat menilai pemecatan Waltz sebagai tanda perubahan arah kebijakan AS, yang kini lebih condong pada pendekatan damai.
Pada 6 Mei, Trump secara terbuka mengumumkan kesepakatan dengan pemerintahan Ansarallah di Yaman, yang mengejutkan banyak pemimpin Israel. Media Israel menyebut Tel Aviv tidak menyangka Washington akan menghentikan operasi militernya di Yaman. Namun, mengingat rumitnya dinamika politik di AS, belum dapat dipastikan apakah konflik antara Trump dan Netanyahu adalah murni perselisihan atau sekadar bagian dari strategi diplomasi yang disengaja.