- Presiden Prabowo Tekankan Konsolidasi Bantuan dan Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Permanen
- Aceh Kelangkaan BBM dan Air Bersih Lumpuhkan Bantuan, Pemerintah Didesak Tetapkan Status Darurat Ene
- Meningkatnya Ancaman Phishing Pentingnya Verifikasi Situs dan Perlindungan Data Pribadi
- APBISDI Gelar TOT Kurikulum OBE Nasional di Yogyakarta, Hadirkan Pakar Kurikulum UGM
- Chatbot dan Masa Depan Pelayanan Pariwisata Indonesia
- BRIDGEpreneur 2025 Dorong UMKM Naik Level melalui Workshop Strategi Bisnis Bernilai Tinggi
- Perjalanan Kasus Tumbler Hilang di KRL: Dari Viral di Media Sosial hingga Berakhir Damai
- Banjir Besar Terjang Sibolga: Puluhan Korban Jiwa, Ribuan Warga Mengungsi
- Dominasi Rachel Allessya Rose dan Febi Setianingrum Warnai Podium Ganda Putri Australian Open 2025
- Indonesia Berjaya di Australian Open 2025 Dua Gelar Ganda Diboyong ke Tanah Air
Kecerdasan Buatan dan Inovasi Medis: Solusi Baru untuk Perawatan Jantung di Indonesia

Zona Today - Penyakit jantung masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia, dengan jumlah pasien mencapai hampir 1,9 juta orang menurut data BPJS Kesehatan per Mei 2024. Lebih mencemaskan lagi, kasus penyakit jantung kini banyak ditemukan pada usia produktif. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat lebih dari 140 ribu penderita berusia 25–34 tahun. Rata-rata usia diagnosis pun menurun dari 48,5 tahun (2013) menjadi 43,2 tahun (2023), menyebabkan kerugian ekonomi besar akibat penurunan produktivitas tenaga kerja.
Kardiolog dari RS Jantung Harapan Kita, dr. Ario Soeryo Kuncoro, menyebut gaya hidup tidak sehat dan keterlambatan diagnosis sebagai penyebab utama. Ketimpangan akses terhadap layanan jantung berkualitas di luar kota besar turut memperparah situasi, mengingat hanya ada sekitar 1.500 dokter jantung untuk seluruh populasi Indonesia.
Sebagai solusi, teknologi kesehatan berbasis Artificial Intelligence (AI) mulai diandalkan. AI mampu mempercepat diagnosis, mempermudah pemantauan pasien secara jarak jauh, serta memperluas jangkauan layanan kesehatan ke wilayah terpencil. Laporan Philips Future Health Index 2024 menunjukkan bahwa 74% pemimpin layanan kesehatan di Indonesia siap berinvestasi pada AI, melampaui rata-rata global
- BPOM 2025: Hari Jamu Nasional Jadi Momentum Dorong Kemudahan Regulasi dan Pengembangan Usaha0
- 7 Efek Buruk dari Konsumsi Obat Tidur0
- 5 Buah Penangkal Racun dalam Tubuh0
- Teknologi Unggulan pada Smartwatch yang Wajib Kamu Ketahui!0
- Cara Mengaktifkan Jaringan Data GSM di Smartfren Andromax0
Teknologi AI yang dikembangkan oleh Philips memungkinkan integrasi data pasien, visualisasi real-time, dan pengambilan keputusan medis yang cepat melalui platform digital. Fitur-fitur seperti USG otomatis, CT scan, dan sistem pemantauan jarak jauh telah membantu mempercepat penanganan kasus jantung. Visi Philips "Better Care for More People" menggarisbawahi pentingnya menciptakan solusi yang dapat diakses oleh seluruh rumah sakit, termasuk yang berada di daerah.
Kolaborasi lintas pemangku kepentingan terus diupayakan untuk memastikan teknologi ini benar-benar bermanfaat luas dan memperkecil kesenjangan layanan kesehatan di Indonesia.
Hashtag: #ZonaToday.com #ZonaToday #Zona #Today #JantungSehat #TeknologiKesehatan #AIuntukKesehatan #Kardiovaskular #InovasiMedis #TransformasiDigitalKesehatan #BetterCareForMorePeople











