- Presiden Prabowo Tekankan Konsolidasi Bantuan dan Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Permanen
- Aceh Kelangkaan BBM dan Air Bersih Lumpuhkan Bantuan, Pemerintah Didesak Tetapkan Status Darurat Ene
- Meningkatnya Ancaman Phishing Pentingnya Verifikasi Situs dan Perlindungan Data Pribadi
- APBISDI Gelar TOT Kurikulum OBE Nasional di Yogyakarta, Hadirkan Pakar Kurikulum UGM
- Chatbot dan Masa Depan Pelayanan Pariwisata Indonesia
- BRIDGEpreneur 2025 Dorong UMKM Naik Level melalui Workshop Strategi Bisnis Bernilai Tinggi
- Perjalanan Kasus Tumbler Hilang di KRL: Dari Viral di Media Sosial hingga Berakhir Damai
- Banjir Besar Terjang Sibolga: Puluhan Korban Jiwa, Ribuan Warga Mengungsi
- Dominasi Rachel Allessya Rose dan Febi Setianingrum Warnai Podium Ganda Putri Australian Open 2025
- Indonesia Berjaya di Australian Open 2025 Dua Gelar Ganda Diboyong ke Tanah Air
Hari Lahir Tan Malaka di Indonesia

Zona Today - Ibrahim Datuk Sutan Malaka, atau lebih dikenal sebagai Tan Malaka, lahir pada 2 Juni 1897 di Pandam Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Ia merupakan salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sepanjang hidupnya, Tan Malaka kerap ditangkap dan dibuang oleh pemerintah kolonial Belanda karena aktivitas perlawanan yang dilakukannya. Ia berjuang melalui gerakan bawah tanah dan bergerilya demi kemerdekaan bangsa.
Pada tahun 1925, ia menulis buku berjudul Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia), yang menyerukan pentingnya mendirikan negara republik yang merdeka serta memperjuangkan hak-hak kaum buruh. Karena kontribusinya tersebut, ia dijuluki "Bapak Republik Indonesia". Selain itu, Tan Malaka juga dikenal luas melalui karya terkenalnya, Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika), sehingga ia juga mendapat julukan "Bapak Madilog".
Kisah hidupnya banyak diceritakan dalam buku Dari Penjara ke Penjara. Tan Malaka dikenal mahir dalam penyamaran, termasuk pada masa-masa krusial menjelang kemerdekaan Indonesia. Meski tidak terlihat secara mencolok saat Proklamasi 17 Agustus 1945, peranannya semakin menonjol setelah itu.
- MEMAKNAI HARI LAHIR PANCASILA0
- Presiden Prabowo: Hari Kenaikan Yesus Kristus Jadi Momen Menumbuhkan Semangat Kasih dan Persatuan0
- 10 Ungkapan Inspiratif Hari Kebangkitan Nasional untuk Para Guru0
- BPOM 2025: Hari Jamu Nasional Jadi Momentum Dorong Kemudahan Regulasi dan Pengembangan Usaha0
- Sejarah di Kota Munich 20250
Salah satu inisiatif penting yang digagas Tan Malaka adalah Rapat Raksasa di Lapangan Ikada pada 19 September 1945. Aksi ini digagas bersama para pemuda dari Comite van Actie sebagai upaya menunjukkan dukungan rakyat terhadap kemerdekaan. Awalnya, Presiden Soekarno sempat menolak karena masih adanya ancaman dari tentara Jepang, namun akhirnya hadir dan berpidato di hadapan massa yang besar. Rapat ini menjadi simbol semangat persatuan rakyat Indonesia dalam menyambut kemerdekaan.
Warisan pemikiran revolusioner Tan Malaka terus menginspirasi hingga hari ini. Sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden RI No. 53, yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada 28 Maret 1963.
Hashtag: #ZonaToday.com #Zonatoday #Zona #Today #TanMalaka #PahlawanNasional #BapakRepublikIndonesia #PemikirRevolusioner #SejarahIndonesia #RapatIkada #Madilog #PerjuanganKemerdekaan











